Kalau aku punya banyak duit, takkan kubeli mobil canggih ini |
- Kalau aku punya banyak duit, takkan kubeli mobil canggih ini
- Tips kehumasan: bagaimana ‘memaksa’ media tanpa keluarkan uang
- Lowongan kerja portal berita: programmer hingga redaktur
Kalau aku punya banyak duit, takkan kubeli mobil canggih ini Posted: 20 Jul 2009 05:03 AM PDT Hanya satu tahun setelah diluncurkan di tempat asalnya, Jerman, pada hari Rabu pekan ini sedan sport terbaru BMW Z4 sudah akan masuk ke Indonesia. Tipe mobil canggih dengan desain ala BMW 507 Roadster yang pernah muncul di era 1950-an. BMW Z4 memiliki kecepatan enam transmisi tipe manual dan otomatis. Atapnya bisa dilipat secara otomatis dan masuk ke bagasi hanya dalam beberapa detik. [Teks dan foto: Autoblog] Lihat video uji-coba sedan sport BMW Z4 [Klik judul artikel di atas untuk menonton videonya] Tertarik pengen beli mobil terbaru BMW Z4? Duluanlah kau, ya, aku menyusul. Cari dengan Google - Ketik kata kunci dalam kotak
Kalau aku punya banyak duit, takkan kubeli mobil canggih ini This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Tips kehumasan: bagaimana ‘memaksa’ media tanpa keluarkan uang Posted: 19 Jul 2009 07:25 PM PDT Mengapa humas gagal mendapati siaran persnya diterbitkan suratkabar? Apa kesalahan yang sering dibuat petugas kehumasan dalam menulis press release? Bagaimana “memaksa” media pers menerbitkan bahan dari humas tanpa harus mengeluarkan “amplop”? Apakah uang dari humas menjamin informasi akan dipublikasikan media? Petugas public relations atau staf kehumasan adalah jabatan yang bisa dipastikan ada pada hampir setiap lembaga pemerintah, perusahaan swasta, bahkan organisasi non-profit. Dan hampir pasti pula, khususnya di Indonesia, orang-orang humas dibekali “dana taktis” untuk diberikan kepada wartawan atau media dengan harapan mereka bersedia menerbitkan press release atau siaran pers yang ditulis si humas. Berdasarkan pengalamanku berhadapan dengan orang kehumasan selama ini, berikut sejumlah tips yang bisa kubagikan kepada staf humas, baik di lembaga swasta maupun pemerintah. Apa yang wajib ditulis dalam siaran pers Selain konten utama dari informasi yang hendak disampaikan, siaran pers humas wajib memuat:
Mengapa media tidak tertarik menerbitkan siaran pers humas Bisa jadi karena ada data yang tidak lengkap seperti kuuraikan di atas. Atau karena redaksi media menilai artikel itu sudah terlalu basi. Jadi kalau contohnya sebuah acara seremonial berlangsung satu bulan lalu tapi baru sekarang staf humas menulis rilisnya, maka jangan lagi menulis “apa dan bagaimana” kegiatan itu. Tulislah dari sisi yang lain, misalnya faktor “mengapa”. Tanpa uang, siaran pers bisa segera diterbitkan Kalau artikel humas mengandung informasi bersifat mendesak yang perlu diketahui masyarakat luas, maka umumnya media atau wartawan pasti akan langsung menerbitkannya. Jadi tidak perlu harus memberikan amplop kepada pers. Contohnya pengumuman lowongan CPNS dari lembaga pemerintah, ini adalah informasi yang perlu dan mendesak. Penulis siaran pers humas yang berpengalaman akan mampu “memaksa” media untuk menerbitkan rilisnya tanpa amplop. Ini terjadi kalau si humas menulis artikel yang benar-benar baru, belum diketahui/dipublikasikan di media manapun. Contohnya: “Pekan depan pak menteri berkunjung ke pabrik kami.” Atau begini: Bupati segera memecat tiga orang PNS yang bertahun-tahun tidak ngantor, bla-bla-bla…. Kujamin redaksi koran manapun akan langsung menerbitkan siaran pers yang begini, bahkan mungkin di halaman utama; hanya media “yang tak jelas” yang tidak mau menerbitkannya. Jadi humas pemkab contohnya tidak perlu takut kalau kasus PNS membolos diketahui wartawan. Justru kalau humas jeli, masalah tersebut bisa mereka dahulukan muncul di suratkabar sebelum “dipermasalahkan” oleh wartawan, dengan menjelaskan mengapa pemecatan dilakukan, bagaimana dasar kebijakan bupati, dll, yang ujung-ujungnya memberikan citra positif bagi pemkab. Mungkin humas pernah mengeluh, “Siaran pers saya menarik, ditulis dengan bagus, berisi informasi penting, tapi wartawannya yang tidak mau.” Kalau kasusnya seperti ini, maka humas perlu mencatat alamat kontak setiap media pers, seperti email dan faksimile redaksi. Ketika reporter tidak mau menerima rilis humas, langsung saja kirimkan ke meja redaksi. Bila memang menarik, pasti diterbitkan.
Tips kehumasan: bagaimana ‘memaksa’ media tanpa keluarkan uang |
Lowongan kerja portal berita: programmer hingga redaktur Posted: 19 Jul 2009 05:55 PM PDT Untuk kau yang sedang mencari lowongan pekerjaan sebagai reporter, redaktur, desainer dan programmer website, kini lagi ada kesempatan bekerja di portal berita Indonesia, Inilah.com. Lamaran tertulis ditunggu sampai tanggal 9 Agustus 2009. ASISTEN MANAJER MARKETING (AMKT) STAF ARTISTIK (ART) REDAKTUR EKONOMI (REDEK) REPORTER OLAHRAGA (REPOL) UPLOADER (UPL) IT - WEB DESIGNER (ITW) IT - WEB PROGRAMMER (ITPROG) Kirim Lamaran lengkap beserta CV dan foto terakhir paling lambat tanggal 9 Agustus 2009, ke alamat : HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT atau Email : recruitment@inilah.com Cantumkan [KODE POSISI]-[NAMA] pada judul email atau di pojok kanan amplop, misal : REDEK-NAMA ANDA.
|
You are subscribed to email updates from Blog Berita To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar